Nah dari contoh diatas apakah kamu sudah tahu jawaban dari pertanyaan berikut yang merupakan kalimat kompleks adalah apa? Kalau masih belum tahu, coba kamu perhatikan dibawah ini jawabannya. Jawaban: Berikut yang Merupakan Kalimat Kompleks. Yang merupakan kalimat kompleks adalah "Ibu Susi dan Om Tukul sedang memasak di dapur".
Berikutini terdapat dua (2) contoh Kritik Seni, yakni sebagai berikut: Tari Merak. Deskripsi; Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman sunda Raden Tjetje Somantri.
8 Berikut merupakan manfaat dari teks ulasan, kecuali a. Dapat menambah pengetahuan b. Dapat memperkuat daya kritis c. Dapat berkomentar negatif terhadap karya atau objek d. Dapat memunculkan sikap apresiatif. 9. Berikut ini yang tidak perlu diperhatikan saat sedang mengulas sebuah buku adalah
Dalamsistem manajemen penegetahuan perusahaan terdapat tiga kategori utama yang digunakan dalam mengelola berbagai pengetahuan tersebut. Kadangkala manajer memerlukan informasi berbentuk dokumen yang tidak benar-benar terstruktur, seperti e-mail, voice mail, rekaman percakapan di chat room, video, gambar digital, brosur atau buletin.
H Abdul Somad, Lc., MA. dengan judul buku 37 masalah populer. Buku tersebut bisa teman-teman download secara gratis diakhir artikel. Pada artikel kali ini saya akan mencoba membahas tentang ilmu agama yang mana tentunya semua ini saya ambil dari buku 37 masalah populer yang ditulis oleh Ustadz. H.
Dilansirdari Ensiklopedia, berikut ini merupakan kewajiban terhadap lingkungan, kecuali membuang sampah sembarangan. Baca Juga saat muadzin mengumandangkan adazan maka itu sebagai pertanda bahwa? Kesusahan dalam mengikuti pelajaran sekolah, yuk buruan daftar di ruangguru .
Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan contoh soal materi buku fiksi dilengkapi dengan kunci jawaban dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan peserta didik dalam mencari referensi seputar contoh soal materi buku fiksi dilengkapi dengan kunci jawaban dalam mata
Ketikakamu memegang tenggorokan pada saat berbicara, kamu merasakan adanya getaran. Hal ini membuktikan . a. sumber bunyi adalah tenggorokan b. otot tenggorokan selalu bergetar c. berbicara memerlukan energi d. sumber bunyi adalah getaran 2. Berikut ini merupakan syarat-syarat terjadinya bunyi, kecuali. a. ada pendengar b. ada sumber
YfSnKEf. 14. Di bawah ini yang bukan termasuk buku pengetahuan populer adalahbuku ....a. biografib. ensiklopediac. noveld. pelajaran​ Jawabannovelsemoga membantu Jawaban c novelPenjelasansemoga benar v
Jelajahi Best Seller Buku Ilmiah dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan penjualan terbanyak. Karya ilmiah memiliki kaitan yang sangat erat dengan dunia pendidikan dan penelitian. Karya ilmiah dihasilkan setelah dilakukan berbagai macam riset. Bagi mahasiswa, karya ilmiah dapat berupa tugas akhir yang biasanya menjadi syarat utama yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studinya. Karya ilmiah dapat diartikan sebagai tulisan atau karangan mengenai ilmu pengetahuan yang menampilkan fakta dan data dari hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan dengan menggunakan suatu metode tertentu. Konteks karya ilmiah tersebut menghasilkan istilah buku ilmiah. Pengertian Buku Ilmiah Buku Ilmiah merupakan karya tulis ilmiah yang merangkum hasil-hasil penelitian terbaru dengan pembahasan yang mendalam mengenai masalah kekinian dari suatu keilmuan dengan bentuk kaidah, format, dan sistematika yang baku. Buku ilmiah juga dapat diartikan sebagai buku yang berisi mengenai pemaparan dan penjabaran suatu bidang ilmu pengetahuan. Pada umumnya, buku ini didasarkan pada premis, asumsi, hipotesis, dan metodologi ilmiah yang digunakan dengan paradigma yang jelas. Sebuah karya tulis ilmiah dapat disebut ilmiah jika memenuhi tiga syarat, yaitu memiliki isi kajian yang berada pada lingkup pengetahuan ilmiah, menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah, serta memiliki penampilan yang sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan. Buku ilmiah masuk dalam ranah buku pendidikan yang terbagi atas buku teks atau buku ajar dan buku nonteks atau buku pengayaan. Buku ilmiah menjadi karya tulis yang diisi dengan bahan pelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Buku ilmiah perlu disusun secara terstruktur untuk lebih mudah dipelajari dan dipahami. Tujuan Penulisan Buku Ilmiah Untuk mencapai kemajuan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia ini pada dasarnya perlu untuk diteliti, dikembangkan, serta ditingkatkan fungsi dan peranannya. Para ilmuwan atau cendekiawan melakukan pengamatan, pengkajian, dan penelitian terhadap sumber ilmu yang ada serta menuangkannya dalam bentuk karya tulis ilmiah. Hasil pengamatan, pengkajian, dan penelitian tersebut akan dipaparkan kepada masyarakat luas. Penemuan baru dari hasil penulisan karya ilmiah diharapkan dapat membantu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat secara luas. Dalam lingkungan perguruan tinggi, karya ilmiah ditulis untuk meraih gelar atau menyelesaikan studi. Karya ilmiah berupa skripsi disusun untuk meraih gelar sarjana, tesis disusun untuk meraih gelar magister, dan disertasi disusun untuk meraih gelar doktor. Sementara itu, bagi pejabat fungsional, karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai persyaratan untuk mendapatkan angka kredit bagi kenaikan jabatannya. Selain untuk mendapatkan gelar dan memperoleh kredit poin untuk kenaikan jabatan, karya tulis ilmiah disusun dengan tujuan utama untuk mendokumentasikan hasil-hasil penelitian yang berhasil mendapatkan atau membuktikan kebenaran ilmiah. Menemukan kebenaran ilmiah dan membukukan hasil karya ilmiah tersebut akan menjadi keuntungan yang paling besar dan berharga bagi seorang peneliti profesional. Membukukan kebenaran ilmiah yang telah ditemukan dalam karya tulis ilmiah memiliki tujuan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dengan memberikan pemaparan dari teori-teori baru yang dapat dibuktikan. Selain itu, penyusunan atau penulisan buku ilmiah juga memiliki tujuan untuk memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesis. Ruang Lingkup Buku Ilmiah Ruang lingkup buku ilmiah mencakup bagian dalam buku yang memiliki fungsi sebagai penjelas dari isi buku ilmiah tersebut. Terdapat tiga bagian utama yang tercakup dalam buku ilmiah, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman judul, kata pengantar, daftar isi, serta tabel atau gambar. Bagian inti terdiri dari pendahuluan latar belakang masalah dan rumusan masalah, pembahasan, serta penutup kesimpulan dan saran. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran, daftar istilah, indeks, dan biografi penulis. Persyaratan Buku Ilmiah Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan atau penulisan buku ilmiah. Di antaranya meliputi beberapa hal berikut ini. Buku ilmiah harus diterbitkan oleh penerbit ilmiah, baik di tingkat instansi atau unit litbang pemerintah maupun di tingkat swasta, yang memiliki fungsi penerbitan; Buku ilmiah harus memiliki international standard book number ISBN, baik untuk terbitan tunggal maupun terbitan revisi selanjutnya; Buku ilmiah harus melewati proses penyuntingan ilmiah yang mencakup penelaahan dan penilaian naskah buku; serta Buku ilmiah harus memiliki paling sedikit 49 halaman, yang tidak termasuk halaman bagian awal preliminaries dan bagian akhir postliminaries. Sistematika dan Format Buku Ilmiah Buku ilmiah memiliki sistematika dan format yang perlu dipenuhi dalam penyusunannya. Berikut adalah beberapa ketentuan format dan sistematika dari buku ilmiah. Buku ilmiah dapat berasal dari hasil penelitian, hasil pemikiran, hasil kajian, atau akumulasi pengetahuan seorang pakar. Kelengkapan sistematika naskah buku ilmiah terdiri dari a bagian awal preliminaries yang meliputi, judul buku, nama peÂnulis, editor jika ada, KDT, prakata, dan kata pengantar; b bagian isi buku text matters yang meliputi, bab-bab buku harus mencakup ada bab pendahuluan dan bab penutup; c bagian akhir postliminaries yang meliputi, glosarium, indeks, biografi penulis, dan sinopsis buku. Format penyusunan buku ilmiah tidak sama dengan format penyusunan laporan penelitian sehingga perlu dilakukan perubahan atau ditulis ulang. Buku ilmiah dapat memiliki editor dari penulis atau editor kepengarangan, yang bukan berasal penerbit. Editor tersebut harus kompeten di bidangnya dan memiliki tugas untuk menyelaraskan isi buku sehingga layak diusulkan untuk diterbitkan. Pembahasan naskah harus disusun secara sistematika berdasarkan bagian atau bab-Âbab yang dibuat secara berkesinambungan dan bertautan. Bagian isi buku ilmiah terletak di antara bagian awal dan bagian akhir. Bagian isi menjadi inti atau bagian utama dari sebuah buku. Bagian isi buku dapat tersusun atas beberapa bagian tanpa didahului abstrak. Setiap bagian tersebut tersusun atas beberapa bab dan subbab. Bagian isi buku juga dapat langsung tersusun dalam bab dan subbab. Penulis buku perlu berkontribusi menulis seluruh bagian buku, bukan hanya bagian tertentu saja. Jika suatu buku menggunakan bagian buku maka satu bagian merupakan urutan beberapa bab dengan topik bahasan yang sama. Sedikitnya, terdapat 3 bab dalam sebuah buku, termasuk bab pendahuluan dan bab penutup. Judul bab pertama dan bab terakhir selayaknya berupa konten atau kalimat substansi, bukan bab “pendahuluan” dan “penutup”. Judul setiap bab dan subbab dalam naskah hasil penelitian yang akan diterbitkan harus mencerminkan topik atau konten pembahasan buku, bukan seperti dalam laporan penelitian yang berupa “Latar Belakang”, “Rumusan Masalah”, “Tujuan Penelitian”, “Manfaat Penelitian”, “Tinjauan Pustaka”, “Metodologi penelitian”, “Pembahasan”, atau “Hasil Penelitian”. Bab terakhir buku merupakan bab penutup yang berisi mengenai kesimpulan dan rekomendasi. Daftar kata indeks diletakkan pada bagian akhir postliminary. Daftar ini disiapkan oleh penulis tanpa mencantumkan nomor halaÂman. Seluruh rujukan yang terdapat dalam bagian isi text matter harus tertulis dalam “Daftar Pustaka” yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisannya dan digunakan secara konsisten untuk setiap akhir bagian isi buku Bahasa teknis perlu digunakan seminimal mungkin sehingga dapat mudah dipahami oleh pembaca yang nonspesialis. Naskah yang diajukan tidak boleh naskah yang pernah diterbitkan oleh penerbit lain dan harus karya asli yang tidak melanggar etika dan undangÂ-undang hak cipta. Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Gambar, foto, skema, dan diagram perlu disiapkan dalam file terpisah dengan kualitas minimal 300 dpi dot per inch dan dengan format file JPEG .jpeg tanpa kompresi atau TIFF .tiff agar memiliki hasil cetak yang tajam. Setiap ilustrasi yang terdapat dalam buku ilmiah, baik berupa gambar, grafik, skema, diagram, maupun tabel, wajib mencantumkan identitas berupa penomoran dan keterangan secara berurutan. Naskah buku ilmiah yang akan diterbitkan minimal memiliki tebal 90 halaÂman untuk ukuran A4 atau setelah terbit sebagai buku minimal memiliki tebal 49 halaman dengan ukuran A5. Langkah Penulisan Buku Ilmiah Untuk dapat menyusun buku ilmiah, penulis akan melewati beberapa langkah atau tahapan. Di antaranya, yaitu 1. Menyiapkan Tema Tema menjadi bagian utama yang disampaikan penulis dalam suatu karangan atau tulisannya. Tema yang baik dapat diuraikan secara runtut berdasarkan pola-pola yang deskriptif, naratif, eksposisi, argumentatif, dan persuasif. Sementara itu, tema yang kurang baik memiliki bentuk yang meloncat-loncat dan tidak jelas arahnya sehingga menyulitkan pembaca. 2. Menentukan Topik Setelah menyiapkan tema, langkah yang selanjutnya adalah menentukan topik yang menjadi pokok pembahasan dalam suatu kajian. Penulis perlu menentukan topik yang menarik bagi pembaca maupun penulis itu sendiri. Topik yang ditentukan juga harus dikuasai dengan baik oleh penulis. 3. Merumuskan Judul Judul menjadi bagian perekat antara topik dan tema yang akan ditulis. Judul perlu memiliki daya tarik yang dapat memikat pembaca. Judul menjadi ciri atau identitas yang mencerminkan keseluruhan isi suatu karya tulis ilmiah. Judul merupakan gambaran konseptual dari kerangka kerja suatu karya tulis ilmiah. Dengan memiliki peran yang sangat penting bagi suatu karya tulis ilmiah, pemilihan judul perlu dipikirkan secara matang. Judul perlu dirumuskan dengan kalimat yang mencantumkan kata-kata kunci dari karya ilmiah yang akan ditulis agar pembaca dapat menerawang keseluruhan isi atau kandungan dari karya tulis yang akan ditulis. Akan lebih baik jika judul dapat dirangkai dalam sekali baca dengan kalimat yang jelas dan efektif sehingga pembaca dapat langsung menangkap makna dari topik yang akan dibahas tanpa perlu membaca judul secara berulang. 4. Menyiapkan Kerangka Karangan Setelah berhasil merumuskan tema, topik dan judul tulisan, langkah selanjutnya merumuskan kerangka karangan atau outline. Kerangka karangan merupakan bentuk rencana teratur dalam pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan menjadi rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karya ilmiah yang akan ditulis. 5. Menyiapkan Sumber Penulisan Sumber penulisan dapat berasal dari berbagai bahan pustaka, referensi, atau rujukan sebagai sumber informasi dan fakta pendukung. Tanpa adanya bahan pustaka, hasil dari penulisan karya ilmiah akan diragukan, kecuali hasil penelitian langsung yang dilakukan penulis terhadap sebuah objek penulisan. Langkah atau cara yang dapat dilakukan dalam mengumpulkan bahan pustaka sebagai dasar penulisan, yaitu a memilih bahan pustaka yang berkaitan dengan tema, pokok, dan judul; b memilih bahan pustaka yang berasal dari terbitan buku terbaru; c melakukan seleksi terhadap bahan pustaka; serta d menyusun bahan pustaka ke dalam karya tulis ilmiah. 6. Mulai Menulis Setelah menyelesaikan semua langkah di atas, buku ilmiah dapat mulai ditulis atau disusun berdasarkan data yang telah didapatkan melalui berbagai media, baik dari kepustakaan maupun dari lapangan secara langsung. Penulisan buku ilmiah tentu harus bersifat ilmiah dan akan menjadi lebih menarik jika buku ilmiah yang ditulis tersebut belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Ingin tahu apa itu publikasi ilmiah? Simak pengertian, tujuan, manfaat, jenis-jenis, hingga contoh publikasi ilmiah berikut ini.— Sebagai akademisi, kita perlu mempelajari apa itu publikasi ilmiah hingga jenis-jenisnya. Sebab, publikasi ilmiah sangat bermanfaat sebagai syarat kelulusan mahasiswa dan juga sebagai syarat akreditasi dosen. Jasa Translate Jurnal Bahasa Inggris, Mulai Apa Itu Publikasi Ilmiah?Pengertian Publikasi IlmiahTujuan Publikasi Ilmiah1. Memperoleh saran atau masukan2. Memperluas relasi3. Ikut membantu menyelesaikan permasalahanManfaat Publikasi Ilmiah1. Memperdalam pengetahuan terhadap suatu bidang Menambah portofolio3. Syarat kelulusan dan kenaikan Saja Jenis Publikasi Ilmiah?Jenis Publikasi Ilmiah1. Presentasi pada Forum Ilmiah2. Laporan Hasil Penelitian3. Makalah4. Tulisan Ilmiah Populer5. Modul atau Diktat PembelajaranContoh Publikasi Ilmiah Apa Itu Publikasi Ilmiah? Pengertian Publikasi Ilmiah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari publikasi adalah pengumuman atau penerbitan. Sementara ilmiah artinya bersifat ilmu atau memenuhi kaidah ilmu pengetahuan. Jadi, bisa dibilang publikasi ilmiah adalah penerbitan atau penyebarluasan dari suatu karya tulis yang bersifat ilmu. Jenis karya tulis yang dipublikasikan biasanya merupakan pembahasan hasil penelitian. Supaya dapat dipublikasikan, karya tulis harus memenuhi syarat atau kaidah pengetahuan, yaitu akurat, ringkas, dan jelas. Dikutip dari berbagai sumber, pengertian dari publikasi ilmiah adalah sistem publikasi yang dilakukan berdasarkan peer review dalam rangka mencapai tingkat objektivitas setinggi mungkin. Maksud dari peer review adalah proses penelusuran terhadap kualitas suatu karya tulis ilmiah oleh pakar lainnya dibidang yang bersesuaian. Ciri-ciri dari publikasi ilmiah adalah objektif, netral, sistematis, dan logis. Objektif yakni pembahasan yang ada di dalam karya tulis berdasar pada fakta atau data yang telah tertulis dalam publikasi. Data tersebut juga berdasar pada kenyataan yang sebenarnya dan tidak dimanipulasi apapun. Sementara netral artinya, pernyataan yang ada di dalam karya tulis ilmiah tidak mementingkan pihak tertentu, baik pernyataan individu atau kelompok. Sistematis di sini adalah pola penulisan yang mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Logis, yakni cara interpretasi data hasil penelitian mengacu pada pola nalar baik berupa induktif dan deduktif serta menyajikan fakta bukan hanya opini. Publikasi ilmiah ditulis menggunakan sistematika publikasi. Baca juga Pengertian Karya Tulis ilmiah dan Jenis-Jenisnya Tujuan Publikasi Ilmiah Adapun tujuan publikasi ilmiah adalah sebagai berikut 1. Memperoleh saran atau masukan Salah satu tujuan dari publikasi ilmiah adalah memperoleh saran dan masukan dari reviewer. Saran atau umpan balik ini sangat berguna bagi penulis agar bisa lebih baik lagi dalam menulis tulisan ilmiah. Saat penulis ingin melakukan publikasi ilmiah, hasil tulisannya akan diperiksa terlebih dahulu oleh reviewer. Setelah selesai diperiksa, reviewer akan memberikan umpan balik berupa saran atau masukan kepada penulis jika tulisannya masih ada yang perlu diperbaiki. Masukan ini sangat berguna untuk meningkatkan kualitas karya tulis yang akan dipublikasi. 2. Memperluas relasi Dengan menulis tulisan ilmiah, Anda akan mempunyai jaringan pertemanan yang jauh lebih luas. Semakin banyak karya ilmiah yang Anda publikasikan, akan semakin memperluas jaringan pertemanan. Sebab, jika ada pembaca yang tertarik dengan tulisan Anda, mereka cenderung akan mencari tahu tentang Anda sebagai penulis. Jika tulisan Anda dibaca banyak orang, tentunya akan semakin banyak pula yang mencari tahu tentang Anda. Hal ini akan mendatangkan keuntungan tersendiri, baik dari segi bisnis atau dari segi finansial sehingga jangan bosan untuk menulis. 3. Ikut membantu menyelesaikan permasalahan Dengan mempublikasikan suatu karya ilmiah, Anda akan ikut andil ke dalam menuntaskan suatu permasalahan. Sebab, seringkali sebuah permasalahan sosial yang timbul di kehidupan ini bisa diselesaikan dengan adanya karya ilmiah. Jika tulisan Anda dipublikasikan secara luas, akan menjadi problem solving berkualitas. Baca juga Cara Publikasi Jurnal secara Gratis dan Mudah Manfaat Publikasi Ilmiah 1. Memperdalam pengetahuan terhadap suatu bidang ilmu. Banyak sekali manfaat yang akan Anda peroleh ketika mempublikasikan karya atau tulisan ilmiah yang telah dibuat. Salah satu manfaat publikasi ilmiah adalah memperdalam pemahaman terhadap materi yang sedang dipelajari. Sebab, ketika membuat tulisan ilmiah yang berkaitan dengan suatu bidang ilmu, Anda dituntut untuk membaca banyak referensi dan memahaminya terlebih dahulu. Jika karya ilmiah yang akan dipublikasikan merupakan hasil penelitian, Anda akan memperoleh pengetahuan ketika mencari data primer tersebut. Pemahaman Anda juga akan bertambah saat menganalisis data tersebut menjadi suatu pembahasan yang sistematis. 2. Menambah portofolio Tidak sembarang karya tulis bisa dipublikasikan. Suatu karya tulis yang ingin dipublikasikan, harus melewati beberapa tahap seleksi. Apabila karya yang Anda tulis berhasil dipublikasikan, berarti karya tulis Anda merupakan suatu karya tulis yang berkualitas. Sebab, karya tulis Anda sudah berhasil memenuhi standar publikasi yang telah ditetapkan oleh penerbit. Jasa Proofreading Jurnal dan Artikel Ilmiah, Mulai Apabila karya tulis Anda berhasil diterbitkan, tentunya akan sangat bermanfaat untuk menambah portofolio Anda. Portofolio tersebut akan sangat berguna saat Anda berniat melamar pekerjaan yang berhubungan dengan bidang keilmuan Anda. 3. Syarat kelulusan dan kenaikan pangkat. Melakukan publikasi ilmiah merupakan hal yang wajib dilakukan oleh mahasiswa. Sebab, setiap mahasiswa tingkat akhir diwajibkan untuk membuat karya tulis ilmiah yang dipublikasikan sebagai syarat kelulusan. Selain mahasiswa, dosen juga diwajibkan untuk membuat karya ilmiah yang dipublikasikan sebagai syarat untuk naik pangkat. Karya ilmiah tersebut harus dipublikasikan di jurnal yang sudah terakreditasi. Tak hanya itu karena manfaat publikasi ilmiah juga menjadi jalan untuk menjadi profesor. Profesor sendiri adalah pencapaian tertinggi bagi siapa saja yang berkecimpung dalam dunia akademik. Hal ini karena profesor adalah pangkat dosen tertinggi di perguruan tinggi dan mempunyai sebutan lain, yakni Mahaguru atau biasa disebut dengan guru besar. Gelar profesor juga menjadi simbol bahwa Anda telah benar-benar menguasai dan memiliki kontribusi yang berarti dalam bidang keilmuan tertentu. Terdapat syarat utama yang harus Anda penuhi dalam mencapai gelar tersebut salah satunya adalah mempunyai publikasi artikel ilmiah di jurnal internasional dan mempunyai reputasi yang cukup tinggi. Baca juga Cara Submit Jurnal Sinta Apa Saja Jenis Publikasi Ilmiah? Jenis Publikasi Ilmiah 1. Presentasi pada Forum Ilmiah Jenis publikasi ilmiah ada bermacam-macam salah satunya adalah presentasi pada forum ilmiah. Adapun jenis presentasi pada forum ilmiah yakni menjadi narasumber pada seminar atau lokakarya ilmiah. Bisa juga dengan menjadi narasumber pada kolonium atau diskusi ilmiah yang biasa dilakukan. 2. Laporan Hasil Penelitian Selanjutnya adalah laporan hasil penelitian yang diterbitkan atau dipublikasikan dalam bentuk buku berisbn dan telah mendapat pengakuan bsnp. Selain diterbitkan dalam bentuk buku, laporan ilmiah juga bisa disusun dalam bentuk skripsi, tesis, atau disertasi. 3. Makalah Selanjutnya adalah makalah berupa tinjauan ilmiah di bidang pendidikan formal dan pembelajaran. 4. Tulisan Ilmiah Populer Selain itu terdapat tulisan ilmiah populer yang mencakup karya ilmiah yang dipublikasikan di media massa, seperti koran, majalah, dan media online. 5. Modul atau Diktat Pembelajaran Mencakup juga artikel ilmiah dalam bidang pendidikan yakni tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran di satuan pendidikan. Salah satunya juga adalah modul atau diktat pembelajaran per semester yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembahasannya diharapkan bisa menyerap sendiri materi tersebut. Contoh Publikasi Ilmiah Adapun contoh dari penulisan ilmiah adalah buku dalam bidang pendidikan, karya terjemahan, buku pedoman guru dan lainnya. Mencakup juga modul yang merupakan catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan untuk memperkaya materi mata pelajaran tersebut. Terdapat juga buku dalam bidang pendidikan yang merupakan buku yang berisi pengetahuan terkait dengan bidang kependidikan tersebut. Adapun karya terjermahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemah buku pelajaran dari bahasa asing atau bahasa daerah ke bahasa Indonesia dan sebaliknya. Karya terjemahan ini harus dilengkapi dengan surat pernyataan dari kepala sekolah yang menjelaskan perlunya karya terjemahan tersebut untuk menunjang proses pembelajaran yang disertai tanda tangan kepala sekolah yang bersangkutan. Navigasi pos