LamJalalah dapat diartikan sebagai huruf lam yang terdapat pada lafadz Allah. Pada umumnya huruf Lam itu sendiri di baca Tarqiq, kecuali pada lafadz Allah atau pada lafadz Lam Jalalah. Adapun cara membaca lafadz Allah (اللة) atau Lam Jalalah dalam Hukum Tajwid itu ada dua macam, yakni Taghlizh/Tafkhim dan Tarqig. Allahberkata (kepada mereka) : ‘Apakah Aku menganiaya kalian dalam hal hak hak kalian?' Mereka menjawab, "Tidak." Kemudian Allah berkata, “Itu adalah barakah Ku yang Aku karuniakan kepada siapapun yang Aku kehendaki. "[Sahih Bukhari] Tak seorangpun memandang kepada hal yang jelas, bila mencari kunci (atas sebuah rahasia). Syariatsyahadat itu ialah mengucap dengan lidah Tharikat syahadat itu ialah from UNKNOWN 123 at Rutgers University, Newark Tuhan terima kasih karena Engkau mau berbicara kepadaku dan Engkau berjanji untuk mendengarkan dan siap menolong saat aku membutuhkannya. Ajar kami untuk datang kepada-Mu dengan keyakinan akan kasih-Mu yang mempedulikan kami. Allah selalu dapat dijangkau kapan saja kita membutuhkan-Nya. Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 6-7; Lukas ALHAMDULILLAH Ertinya, Ya Muhammad, sembahyangmu itu aku jua memuji diriku.; RABBIL – ALAMIN: Ertinya, Ya Muhammad, aku tahu zahir bathinmu.; ARRAHMANIRRAHIM : Ertinya, Ya Muhammad, yang membaca fatehah itu, aku jua memuji diriku. MALIKIYYAUMIDDIN : Ertinya, Ya Muhammad, engkau jua ganti pekerjaanku, kerana engkau tiada lain Aku.; IYAKANA ’ Beliaubersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Langsungke konten utama Cari Blog Ini Privat Ngaji Cibubur l Maulkims Official Store l Maulkims Official WA/Call 081520403903 Cara Membaca Lafadz Allah (Lam Jalalah) Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Aplikasi Lainnya - Maret 14, 2018 Ada dua cara membaca lafadz Allah : 1. Dibaca Tafkhim (Tebal) 12 BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM ADAPUN YANG DINAMAKAN ‘DINDING ASAL DIRI’ ITU ADALAH SEPERTI DISEBUT DIBAWAH INI : AKU ALIF ALLAH.MASUKKU KEPADA LAM DJALALLAH. LENYAPKU DI GHOIRULLAH. HILANGKU KEPADA VQXRn. Sekarang kita teruskan pula kepada pelajaran yang kita tuju,yaitu Ma'rifatullah,artinya MENGENAL ALLAH AZZA sebelum kita mengenal Tuhan,kenalilah DIRI. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD AROFA ROBBAHU,artinya Barang siapa mengenal akan dirinya,niscaya mengenal akan tuhannya. Perjalanan itu dimulai dari dalam diri kita sendiri,perjalanan itu dimulai dari dalam terus kedalam,akhirnya serta alam dengan keindahannya dan dengan keganjilannya,hanyalah sebagai saksi pencari diri. Jadi sebelum kita mengenal Tuhan,maka kenallah diri,sebelum kita mengenal diri lebih dahulu,kenallah Adam lebih dahulu,dan sebelum kenal kepada Adam kenallah MUHAMMAD lebih orang yang hendak mengenal diri dan mengenal akan tuhan Allah Azza Wazalla. Baiklah kita mulai dengan ayat yang berbunyi INNALAHA KHOLAQO QOBLAL ASIA INNURI NABIYUKA. Bahwasanya Allah Talala menjadikan dahulu daripada segala asia itu ilah NUR NABIMU. Diriwayatkan oleh ZABIR beliau pernah juga bertanya kepada Nabiallah ; yaitu dijawab oleh Nabi AWWALUMA KHOLAQOL LAHU TAALA NURI NABIYIKA,YA ZABIR. Mula mula dijakan AllahTa'ala daripada segala asia itu ialah NUR NABIMU ya ZABIR. Maka nyatalah RUH NABI itu dijadikan dahulu daripada segala asia itu,dan lagi dijadikan ia daripda Zatnya jua,tetapi sebelum tuhan menjadikan NUR MUHAMMAD,Tuhan telah mengatakan dalam kitabnya Al'quranul qarim yang berbunyi artinya Pertama kujadikan Saat kita mempelajari bahasa Arab, sering kali kita temui banyak huruf lam baik di dalam literatur, hadits, dan juga bahkan di dalam Al-Qur’an. Mungkin sahabat muslim sekalian bertanya – tanya apa sebenarnya makna huruf lam tersebut. Sahabat muslim, tahukah kalian bahwa di dalam bahasa Arab dan ilmu nahwu ada banyak macam–macam lam? Perbedaan dari banyaknya kategori atau macam huruf lam tersebut dapat memberikan pengaruh dan merubah struktur I’rabnya. Pada pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan kepada sahabat muslim semua mengenai macam – macam huruf lam. Simak pembahasan kali ini sampai akhir ya, sahabat muslim semuanya! Baca Juga ; Jamak Taksir, Penjelasan Lengkapnya! Macam – Macam Lam JarLam Lil Milk TamallukLam dengan Makna Takjub atau KagumLam IstighosahLam Ta’lilLam JuhudLam JazimahMacam – Macam Lam yang Tidak BeramalLam IbtidakLam QasamLam JawabShare thisRelated posts Lam jar merupakan huruf lam yang kemudian difungsikan sebagai amil jar, sehingga dapat mengejarkan isim kata benda, dhomir kata ganti dan juga masdar setelah huruf lam tersebut. Harokat dari lam jar ini selalu berupa kasroh, terkecuali pada beberapa kasus yang jarang. Adapun lam jar kemudian dibagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu Lam Lil Milk Tamalluk Huruf lam yang termasuk ke dalam jenis ini digunakan untuk menunjukkan makna kepemilikan atau kepunyaan, di mana makna tersebut adalah makna dari huruf lam yang paling sering digunakan. Lam lil milk atau tamalluk ini terletak di antara kedua isim kata benda yang isim kedua memiliki isim pertama. Baca Juga ; Pengenalan Asmaul Khomsah Beserta dengan Contohnya Contoh جعل لكم من أنفسكم أزواجاً An-Nahl73 Yang artinya “Allah jadikan bagimu istri – istri dari jenis kamu sendiri” Lam dengan Makna Takjub atau Kagum Untuk dapat menunjukkan makna takjub dan kagum, huruf lam ini bisa digunakan. Lam Istighosah Huruf lam yang termasuk ke dalam jenis ini digunakan dengan maksud dengan menunjukkan makna untuk minta tolong. Berbeda dengan lam takjub atau kagum, huruf lam di dalam lam istighosah ini disebut mustaghas lah. Lam Ta’lil Huruf lam yang termasuk ke dalam jenis ini meupakan lam dengan makna sebab di mana kalimat setelahnya adalah fiil mudharik yang nashab dengan أن yang selalu tersembunyi di mana kalimat setelahnya tersebut adalah penyebab dari kata sebelumnya hasilnya Baca Juga Metode Tamyiz Contoh وأنزلنا إليك الكتاب لِتبيّنَ للناسِ An-Nahl Yang artinya “Dan kami turunkan kepadamu Al-Qur’an agar kemudian kamu menerangkan kepada umat manusia” Lam Juhud Lam juhud adalah huruf jar mabni kasroh yang pada penggunaannya selalu didahului oleh لم يكن ، لن يكون، ليس يكون ، لا يكون yang nafi dengan sejenisnya. Kata setelah lam juhud ini merupakan fiil mudharik yang mengandung nasab أن yang selalu tersembunyi. Lam Jazimah Berbeda dengan lam jar yang difungsikan sebagai amil jar dan mengejarkan isim kata benda, lam jazimah yang biasa juga disebut sebagai lam amar ini menjazamkan fiil mudharik yang ada di sebelahnya. Lam jazimah selalu memiliki harkat kasroh, namun memiliki pengecualian yaitu jika lam jazimah tersebut didahului oleh huruf ataf الواو ، الفاء ، ثُمَّ. Macam – Macam Lam yang Tidak Beramal Lam tidak beramal merupakan huruf lam yang tidak akan merubah I’rab kata setelahnya, namun huruf lam tersebut tetap memiliki arti dan fungsi. Lam yang tidak beramal ini memiliki istilah lainnya yaitu ghairul amilah. Fungsi dari ghairul amilah yang paling populer merupakan untuk pengukuhan taukid dan juga permulaan ibtidak. Huruf lam ini selalu memiliki harokat fathah sehingga kemudian dibaca “la” Baca Juga Pengertian Huruf Jer Ghairul Amilah ini kemudian dibagi menjadi beberapa macam, yaitu Lam Ibtidak Huruf lam yang termasuk kedalam jenis lam ibtidak selalu berada di depan atau permulaan sebuah kalimat di mana lam ibtidak juga dibedakan menjadi beberapa macam menurut posisi kalimatnya, yaitu Lam ibtidak bersama mubtada Lam ibtidak bersama isimnya inna Lam ibtidak bersama khobarnya inna Lam ibtidak bersama fiil jamid nikma dan biksa Lam Qasam Sebenarnya lam qasam ini merupakan lam ibtidak namun memiliki perbedaan di mana lam qasam menjadi dalil atas sumpah yang terjadi pada keadaan Jika masuk kepada in syartiyah ditulis dengan kata لَئن Jika masuk kepada huruf qad dan saufa Jika bersama dengan mubtadak kata عَمْرو Baca Juga Rumus I’rab Lam Jawab Huruf lam dapat dikategorikan sebagai lam jawab jika berada pada dua tempat, yaitu Huruf jawab dan taukid syarat sebelum huruf jawab tersebut Huruf jawab dan huruf ziyadah atau tambahan di dalam taukid atau pengukuhan untuk qasam sumpah yang ada sebelumnya. Biasanya, huruf lam jawab iniberkumpur bersama dengan lam qasam dan juga kalimat sesudahnya yang berupa fiil mudharik Baca Juga Pengenalan Mengenai Wazan, Istilah di dalam Ilmu Sharaf Penting bagi sahabat muslim yang sedang mempelajari bahasa Arab dan ilmu nahwu untuk mengerti dan memahami mengenai materi huruf lam ini karena seperti yang sebelumnya sudah kami sebutkan, penggunaan huruf lam ini sangat banyak di dalam bahasa Arab. Semoga dengan penjelasan dari kami, sahabat muslim bisa mengerti lalu kemudian bisa mengamalkan ilmu mengenai huruf lam, ya! Pemuda Muslim Yang Selalu Memperbaiki Hati dan Diri Programmer Blogger Desainer BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM AL–FATEHAH>> Adapun yang dinamakan FAHAM AL-FATIHAH, itu sebagai berikut ALHAMDULILLAH Ertinya, Ya Muhammad, sembahyangmu itu aku jua memuji diriku. RABBIL–ALAMIN Ertinya, Ya Muhammad, aku tahu zahir bathinmu. ARRAHMANIRRAHIM Ertinya, Ya Muhammad, yang membaca fatehah itu, aku jua memuji diriku. MALIKIYYAUMIDDIN Ertinya, Ya Muhammad, engkau jua ganti pekerjaanku, kerana engkau tiada lain Aku. IYAKANA’BUDU WAIYYA–KANASTAIN Ertinya, Ya Muhammad, tiada yang sembahyang hanya aku dan yang ghaib Aku jua. IHDINASSYIRATAL Ertinya, Ya Muhammad, tiada yang mengetahui akan daku MUSTAQIM hanya engkau jua. SYIRATALLAZINA AN’AMTAALAIHIM Ertinya, Ya Muhammad, sesungguhnya keranamu sekalian yang ada. GHAIRILMAGDHUBI’ALAIHIM Ertinya, Ya Muhammad, tiada aku marah Aku kasih padamu dan Sekalian umatmu. Aku mengatakan Rahsiaku padamu, dan engkau Katakan rahsiamu pada sekalian umatmu. WALADHOLLIN Ertinya, Ya Muhammad, jika tiada engkau kekasihku, maka tiada RahsiaKU sekaliannya padamu. AMIN Ertinya, Ya Muhammad, engkau ganti Rahsiaku, Allah nama bagi zat Tuhan yang qadim DINDING ASAL DIRI>> Adapun yang dinamakan “Dinding Asal Diri” itu adalah seperti disebut dibawah ini AKU ALIF ALLAH. MASUKKU KEPADA LAM DJALALLAH. LENYAPKU DI GHOIRULLAH. HILANGKU KEPADA LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH. ——— Perpindahan kedudukan nyawa pada waktu SUBUH —berada di SULBI, Nabinya ADAM, Warnanya PUTIH. ZOHOR —berada di PUSAT, Nabinya IBRAHIM, warnanya KUNING. ASAR —berada di JANTUNG, Nabinya YUSUF, warna MERAH. MAGHRIB —berada di DADA, Nabinya ISA warnanya BIRU. ISYA —berada di OTAK, Nabinya MUSA Warnanya HITAM. UNTUK DIBACA SEBELUM TAKBIRATUL IHRAM SEBELUM MEMBACA DOA PERTAMA “BAITULLAH, HU ALLAH, HU BAINA ALLAH, RAHSIA ALLAH”. Caranya Ketika kita hendak mengangkat TAKBIRATULIHRAM, tarik nafas dengan HU, hakikat kita AKU masuk kedalam. Tatkala kita mengangkat TAKBIR ingat ZAT – ALIF Tatkala kita RUKU’ ingat SIFAT – SIFAT Tatkala kita I’TIDAL ingat akan ASMA’ – LAM Tatkala kita SUJUD ingat akan AF’AL – HA Sampai salam jangan lupa ; ZAT – ALIF LA SIFAT – LAM ILAHA ASMA’ – LAM ILLA AF’AL – HA ALLAH Adapun ALIF itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi Rahsia kepada MUHAMMAD, menjadi CAHAYA kepada kita. Adapun LAM AWAL itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi RUPA kepada MUHAMMAD, menjadi CAHAYANYA kepada kita. Adapun LAM AKHIR itu ibarat ASMA’ ALLAH, menjadi ILMU kepada MUHAMMAD, menjadi IMAN kepada kita. Adapun HA itu ibarat AF’AL ALLAH, menjadi KELAKUAN kepada MUHAMMAD, menjadi HATI kepada kita. Maka HU itu AKULAH ALLAH. Leburnya MUHAMMAD kepada ALLAH. LA itu AKULAH Raja Dunia dan Akhirat. ZAT – MA’RIFAT—Adapun ZATnya nyata kepada MA’RIFAT SIFAT – HAKIKAT—Adapun SIFATnya nyata kepada HAKIKAT ASMA’ – THARIKAT—Adapun ASMA’nya nyata kepada THARIKAT AFA’AL – SYARIAT—Adapun AFA’ALnya nyata kepada SYARI’AT —Adapun SYARI’AT nyata kepada kelakuan TUBUH INSAN. —Adapun THARIKAT nyata kepada kelakuan HATI INSAN. —Adapun HAKIKAT nyata kepada kelakuan NYAWA INSAN. —Adapun MA’RIFAT nyata kepada kelakuan FU’AD INSAN. Inilah rupa yang 4 perkara ini, jangan tidak diketahui risalah tersebut dibawah ini. Zat – Ma’rifat – Rahsia – MIM Sifat – Hakikat – Nyawa – HA Asma’ – Tharikat – Hati – MIM Afa’al – Syari’at – Tubuh – DAL Adapun asal tubuh lembaga terdiri dari 4 empat nasar ialah TANAH AIR ANGIN API Kesemuanya ini daripada NUR MUHAMMAD Muhammad Al–qur’an. Adapun asal kejadian diri terdiri dari 3 perkara BAPA – Urat Besar – Urat Kecil – Tulang – Otak IBU – Rambut – Kulit – Daging – Darah TUHAN – Pengelihatan – Pendengaran – Rasa – Penciuman – Nyawa Ketiga perkara ini jumlahnya 13 tigabelas dan ini terhimpun dalam rukun 13 tigabelas – Rukun Sembahyang -Hadist. AL-FATEHAH PADA DIRI Bismillah – Kepala kita. Arrahman – Mata kita. Arrahim – Antara kedua mata kita. Alhamdulillah – Muka kita. Rabbil’alamin – Telinga kanan kita. Arrahman – Telinga kiri kita. Arrahim – Tangan kanan dan kiri. Malikiyyaumiddin – Belakang kita. Iyyakana’budu – Kulipak kulit kita. Waiyyakanasta’in – Dada kita. Ihdinasyiratal mustaqim – Urat lidah kita. Syiratllazina an’amtaalaihim – Pusat kita. Ghoirilmagdhu bialaihim – Empedu kita, Hati kita. Waladdallin – Hati kura paru – paru kita. Amin – Jantung kita. _________________________________ PECAHAN PADA YANG EMPAT SYARI’AT – syariat tubuh – Afa’al Allah – Diri Terperiksa – Syariat – Ilmu Yakin THARIKAT – Tharikat Hati – Asma Allah – Diri Terperi – Tharikat Ainul Yakin HAKIKAT – Hakikat Roh – Diri Tajalli – Hakikat Hakkul Yakin MA’RIFAT – Rahsia Zat Allah – Diri Tajalli – Ma’rifat – Kamalul Yakin ________________________________ PECAHAN LA ILAHA ILLA ALLAH LAILAHAILLALLAH LA Jasmani, yakni syari’at tubuh Syari’at itu perbuatan – Jalla. ILAHA Rohani, yakni tharikat hati Tharikat itu kataku – Jamal. ILLA Hakikat nyawa Hakikat itu kediamanku – Qahar . ALLAH Ma’rifat atau rahsia Ma’rifat itu rahasiaku – Kamal. LA Menjadi ALHAMDU atau ZAT Hayat. ____________________________ Apabila kita hendak mancari/mengenal diri, maka hendaknya terlebih dahulu kita ketahui/kita kenal akan RAHSIA NUR MUHAMMAD kerana rahsia Nur Muhammad itulah sebenar-benar diri. RAHSIA NUR MUHAMMAD>> Adapun yang bernama diri itu terbahagi 2 dua bahagian, pertama diri yang lahir, kedua diri yang batin. Adapun yang lahir berasal daripada ANAMIR ADAM yakni 4 empat perkara API —ANGIN—AIR—BUMI Adapun API itu terbit daripada yang batin berhuruf ALIF, bernama ZAT, menjadi RAHSIA, hurufnya DARAH pada kita. Adapun ANGIN itu terbit daripada yang batin berhuruf LAM AWAL, bernama SIFAT menjadi NYAWA, hurufnya NAFAS pada kita. Adapun AIR itu terbit daripada yang batin berhuruf LAM AKHIR, bernama ASMA’ menjadi HATI, hurufnya MANI pada kita. Adapun BUMI itu terbit daripada yang batin berhuruf HA, bernama AFA’AL menjadi KELAKUAN, hurufnya TUBUH pada kita. Jadi jika demikian Diri kita yang zahir itu terbit daripada bayang-bayang diri kita yang batin jua, yang berhuruf atau berkalimah ALLAH, dan jangan kiranya kita syak dan waham lagi. Kemudian daripada itu hendaklah kita fikirkan pula diri kita yang sudah berhuruf atau berkalimat ALLAH itu, bagaimana hendaknya supaya jangan sampai tersalah sangka. Kemudian sesudah kita ketahui diri yang zahir itu, hendaknya kita ketahui pula diri yang batin, siapa dan yang mana. Kerana diri yang batin itulah yang mengenal Tuhannya, seperti sabda Nabi Muhammad “MAN ARAFA NAFSAHU FAQOD ARAFA RABBAHU” Ertinya, barang siapa yang mengenal akan dirinya, maka kenal akan Tuhannya. Tetapi sebelum kita mengenal diri yang batin, maka hendaknya lebih dahulu diri kita yang zahir itu, yang berwujud nama ALLAH itu. Kita matikan sebelum daripada mati, seperti firman Allah didalam Qur’an ; “ANTAL MAUTU QOBBAL MAUTU” Ertinya engkau matikan dirimu sebelum kamu mati. Maka jikalau sudah kita matikan diri kita yang zahir, barulah nyata diri kita yang batin, yang bernama sebenar-benarnya diri. Adapun mematikan diri yang berhuruf atau berkalimah nama Allah itu demikian caranya pertama manafikan hurufnya ALIF–LAM–LAM–HA. ALIF – ALLAHUSSAMAWATUWAL ARD. LAM – LILLAHISSAMAWATIWAL ARD. LAM – LAHULMULQUSSAMAWATIWAL ARD. HA – HUWAL AWALU WAL AKHIRU WAL ZAHIRU WAL BATINU. Jadi kalau diri kita yang zahir itu nyata sudah FANA’, ertinya berkali-kali tiada mempunyai apa lagi, seperti kata lafaz “ MIN ADAMIN ILLA UJUDIN WAMIN UJUDINILLA ADAMIN “ Ertinya Daripada tiada menjadi ada dan daripada ada kembali kepada tiada. Jadi maksudnya kita ini diri kita yang zahir ini sudah fana’ kepada diri yang batin, ertinya yang zahir ini sehelai rambutpun tiada mempunyai apa-apa lagi, dan tiada boleh dikatakan ada lagi. Pada ILMUnya hanya diri yang batin jua, ialah yang bernama MUHAMMAD. Seperti firman Allah didalam hadist qudsi “CHALAQAL ASYIA LIAZLIKA WAHA OTUHALILAZLI“, Ertinya ; Kujadikan engkau keranaku ya Muhammad. Jadi jelaslah bahawa yang bernama MUHAMMAD itulah sebenar-benarnya diri yang batin, dan hendaknya janganlah kita syak dan waham lagi, kerana MUHAMMAD itulah yang ada mempunyai TUBUH, HATI, NYAWA, dan RAHSIA. Adapun TUBUH MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM IHSAN yakni SYARIAT. Adapun HATI MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM JITSIH yakni THARIKAT. Adapun NYAWA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM MISAL yakni HAKIKAT. Adapun RAHSIA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM ROH yakni MA’RIFAT. Maka sesudah demikian itu hendaklah MUHAMMAD itu pula yang mengenal TUHANNYA, tetapi belum lagi MUHAMMAD boleh mengenal Tuhannya, jika belum lagi fana’ TUBUHNYA, HATINYA, NYAWANYA, RAHSIANYA, ZATNYA, SIFATNYA, ASMA’NYA dan AFA’ALNYA. Seperti firman Allah didalam Qur’an “QUL HUALLAHU AHAD” Ertinya ; Katakan olehmu Ya Muhammad, bahawasanya Allah Ta’ala ESA. ESA pada ZATNYA, ESA pada SIFATNYA, ESA pada ASMA’NYA, dan ESA pada AFA’ALNYA. Dan lagi firman Allah didalam Al – Qur’an “ WATAWAKKAL ALAL HAYYIL LAZILA YAMUTU “ Ertinya, serahkan dirimu Ya Muhammad kepada Tuhanmu yang hidup dan tiada mati. Maka keterangan MUHAMMAD meng-Esakan dan menyerahkan diri kepada Allah seperti tersebut dibawah ini, dan jangan syak dan waham lagi pada perkataan ini. Adapun BATIN MUHAMMAD, ZAT kepada Allah, RAHSIA kepada hamba. Adapun AWAL MUHAMMAD, SIFAT kepada Allah, NYAWA kepada hamba. Adapun AKHIR MUHAMMAD, ASMA’ kepada Allah, HATI kepada hamba. Adapun ZAHIR MUHAMMAD, AFA’AL kepada Allah, TUBUH kepada hamba. Adapun yang disebut / dinamakan HAMBA itu tiada lain ialah MUHAMMAD jua dan jangan disangka bahawa yang disebut HAMBA itu KITA, itu salah kerana kita ini pada ilmunya sudah tidak ada lagi. Jadi RAHASIA, NYAWA, HATI dan TUBUH MUHAMMAD itupun tiada jua kerana tubuh fana’ kepada Zatnya, Sifatnya, Asmanya, Afa’alnya, yakni Allah jua, seperti firman Allah “HUWAL AWWALU WAL AHIRU, WAL ZAHIRU WAL BATHINU” Ertinya ia jua Tuhan yang awal, tiada baginya berpermulaan dan ia jua akhir yang tiada baginya berkesudahan dan ia jua yang Zahir serta ia jua yang Batin. Jadi Muhammad itu hanya sekadar nama jua. Adapun keterangan yang lebih jelas lagi yang lebih menentukan bahawasanya itu tiada mempunyai sesuatu melainkan hanya sekadar nama jua, adalah seperti tersebut dibawah ini Seperti yang dikatakan RAHSIA MUHAMMAD itu, yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “Qala” iaitu ; “WUJUD, QIDAM, BAQA’, MUKHALAFATUHULILHAWADDIS, QIYAMUHU TA’ALA BINAFSIH”. Adapun yang dikatakan NYAWA MUHAMMAD itu, yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Enam SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ILAHA” iaitu ; SAMA’, BASAR, QALAM, SA’MI’UN, BASHIRUN, MUTAKALLIMUN. Adapun yang dikatakan HATI MUHAMMAD itu, yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Empat SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ILLA” iaitu ; QUDRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT. Adapun yang dikatakan TUBUH MUHAMMAD itu, yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ALLAH” iaitu ; QADIRUN, MURIDUN, ALIMUN, RAJA’UN, WAHDANIAT. Jadi yang bernama MUHAMMAD itu sebenar-benarnya adalah SIFAT TUHAN jua, iaitu SIFAT KEBESARAN, KEELOKAN dan KESEMPURNAAN, ialah yang dinamakan KALIMAH TAUHID yang mulia yaitu LAILAHAILLALLAH ertinya tiada yang terdahulu hai MUHAMMAD dan tiada yang terkemudian Ya MUHAMMAD. Kemudian daripada itu hendaklah diketahui pula maksudnya Kalimah yang mulia itu supaya jangan syak dan waham lagi pada pengetahuan TAUHID dan MA’RIFAT. Adapun kalimah LA ILAHA ILLA ALLAH itu terbagi dua bahagian LA ILAHA. ILLA ALLAH. Adapun LA ILAHA ialah SIFAT KEKAYAAN yang tiada kekurangannya, iaitu Allah Ta’ala. Dan ILLA ALLAH itu ialah SIFAT KEKURANGAN yang masih berkehendak, iaitu Muhammad. Kemudian hendaklah diketahui pula yang bernama MUHAMMAD itu apa oleh ALLAH TA’ALA dan yang bernama ALLAH TA’ALA itu apa oleh MUHAMMAD supaya benar-benar mampu menjadi TAUHID pada Kalimah yang mulia ini. Adapun MUHAMMAD ITU HAMBA. Ertinya, Rahsianya oleh Allah Ta’ala, kerana Allah itu adalah nama bagi ZAT yang wajibul wujud dan mutlak, yakni BATIN MUHAMMAD. TA’ALA itu adalah nama bagi SIFAT, yakni ZAHIR MUHAMMAD. Jadi ZAHIR dan BATIN MUHAMMAD itulah yang bernama ALLAH TA’ALA. Dengan demikian maka patutlah kalimah yang mulia itu dinamakan Kalimah Tauhid ertinya Kalimah ESA. Iaitu LAILAHAILLALLAH Maka pada kalimah yang mulia inilah pertemuan HAMBA dengan TUHANNYA. Lagi pula kalimah yang mulia ini diumpamakan sebesar-besar tempar perhimpunan segala RAHSIA, segala ROH, segala NYAWA, segala ILMU dan segala ISINYA, segala ISLAM, segala IMAN, segala TAUHID dan MA’RIFAT, yang kesemuanya terhimpun didalam kalimah yang mulia ini. Dan hendaklah diamalkan supaya mahir, seperti “JAUMUN RASA JAUMUL MESRA”. Ertinya, Mesrakan pada siang dan malam yang terutama sekali didalam atau diwaktu sembahyang Lima Waktu. Kerana diwaktu itulah Tuhan menurunkan petunjuk yang dinamakan WAHYU bagi para Nabi-Nabi dan Rasul-Rasulnya atau yang dinamakan ILHAM untuk manusia biasa seperti kita. Dan jikalau kita sudah faham betul maksud bicaranya tentulah kita gemar dan rajin mengamalkan Kalimah yang mulia ini. Kerana sudah tahu betul dan terang betul bahawasanya kita ini tiada mempunyai sesuatu. Jadi tiada boleh lagi dikatakan yang berkata-kata ini kita, kerana apabila dikatakan yang berkata-kata ini adalah kita, bermakna Tuhan fana’ kepada kita bukan kita fana’ kepada Tuhan. Maka yang demikian ini mustahil dan yang sebenar-benarnya kita jua yang fana’ kepada Tuhan ALLAH. __________________________________ NIAT>> Rupa niat Kanitah itu ialah niat dalam hati serta selamanya daripada takbirnya menyusun lafaz serta maknanya dan niat Tawasijah itu membagikan niat itu daripada suku-suku takbir daripada asal hingga Allahu akbar. Itulah niat yang batal keduanya. Adapun niat Arifiyah itu ialah menghadirkan. Ialah yang pertama-tama sembahyang dengan Qasat, tha’arat, tha’ain. Terdahulu sedikit daripada Takbir, maka dimulai niat itu daripada Allahu dan disudahi dengan Akbar. Jangan terdahulu dan terkemudian. Adapun niat Kamaliyah itu ialah masuk ia pada niat Arifiyah jua, kerana niat Arifiyah itu 3 tiga darjat didalamnya iaitu DUNI, ertinya segala yang wajib pada syara’ dikerjakan memadai akan dia. WASTA’I, ertinya yang sempurna. QAAWI, ertinya terlebih sempurna daripada yang amat sempurna, iaitu niat Nabi-Nabi dan Wali-Wali yang memakainya. Seterusnya>>Pecahan Tauhid Sebelumnya<< Khalik Dan Makhluk